Tugas Individu AgroEkologi!
1. Mengapa Agroekologi penting dipelajari di Fakultas
Pertanian?
Agroekologi merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dasar ekologi untuk memahami
bagaimana mempelajari, merancang dan mengelola Agroekosistem. Salah satu
masalah di bidang pertanian adalah tingkat
produksi dengan laju peningkatan yang kecil namun berimbas pada pengrusakan
agroekosistem yang begitu besar, maka dengan mempelajari agroekologi di
fakultas pertanian diharapkan mahasiswa dapat mengerti pentingnya menjga
agroekosistem suatu wilayah dengan tetap berorientasi pada produktifitas.
Dengan mempelajari 4 sifat inti agroekologi yaitu produktifitas, stabilitas,
keberlanjutan dan keseimbangan. Sifat produktivitas dapat dijadikan tolak
ukur penentuan ukuran optimal suatu agroekosistem yang disesuaikan dengan daya
dukung agroekosistem wilayah tersebut, sehingga dapat dihindari tindakan
pengeksploitasian agroekosistem jauh diluar batas optimal. Sehingga akan
terwujud suatu kestabilan berproduksi secara konstan dari waktu ke waktu.
Kestabilan berproduksi secara terus menerus tanpa menurunkan daya dukung
agroekosistem merupak aplikasi sifat ke 3 yaitu Keberlanjutan. Keseluruhan
aktifitas tersebut harus selalu memperhatikan keseimbangan antara
kebutuhan lingkungan, ekonomi dan sosial-budaya. Jika mahasiswa fakultas
pertanian memahami benar 4 sifat inti agroekologi dan konsepnya secara
menyeluruh diharapkan pertanian di Indonesia akan berangsur angsur membaik.
2.
Apa hubungan antara
AgroEkologi dan Pertanian Berkelanjutan?
agroekologi berkembang sebagai ilmu yang menjadi
landasan untuk merancang sistem pertanian berkelanjutan. Pertanian berhubungan
dengan faktor-faktor agroekologi yaitu interaksi antara komponen biotic dan
komponen abiotik. Mekanisme ekologi ditentukan oleh komposisi tanaman setra
komponen abiotik disekitarnya. kesatuan
sistem pertanian dan berkembangan sistem pangan dapat berdasarkan kearifan
lokal, sistem pertanian alternatif, dan pengalaman sistem pangan local.
Pertanian modern, agroekologi pertanian memiliki sift ketergantungan dan
memiliki hubungan dengan pertanian berkelanjutan. Sifat pertanian modern
yang monoknokultur dan adanya keanekaragaman hayati yang rendah membutuhkan
pendekatan rasional mengenai konservasi lahan yang beretika dan berorientasi
jangka panjang, daripada hanya orientasi pada kebutuhan sesaat.
3.
Apa hubungan antara
AgroEkologi dengan Agro-landscape (Pertamanan)?
Sistem pertanian yang dikelola
oleh manusia, tanaman budidaya yang di tanam akan berinteraksi dengan ekologi
disekitarnya yaitu antara komposisi tanaman dengan komponen abiotik
disekitarnya. Dan ekologi landscape mempelajari pengaruh pola dari beragamnya
spesies yang ada dan spesies akan saling berinteraksi dengan landscape yang menjadi
tempat tinggalnya, dan hubungan tersebut menjadi faktor penting untuk
keberlangsungan spesies tersebut. Agrolandscape adalah kebijakan dalam
penggunaan dan pengelolaan lahan, antara lain adanya ilmu mengenai agrolandscape
yang digunakan untuk mempredikisi dampak buruk lingkungan dan memiliki
keuntungan bagi petani yaitu untuk simulasi lahan yang cocok untuk
pertaniannya. Agrolandscape mencangkup hubungan menyeluruh tentang ekologi
yaitu suplai air murni, pencegahan banjir, penjagaan habitat alami, dan
mendukung komunitas perkampungan. Sehingga hubungan agroekologi dengan
agrolandscape dapat memberikan pandangan dan kebijakan yang berbeda dalam
penggunaan lahan sehingga dapat menjaga stabilitas produksi dan komunitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar