Sabtu, 06 Oktober 2012

AGROEKOLOGI I

Tugas Individu AgroEkologi!

1.      Mengapa Agroekologi penting dipelajari di Fakultas Pertanian?
Agroekologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dasar ekologi untuk memahami bagaimana mempelajari, merancang dan mengelola Agroekosistem. Salah satu masalah di bidang pertanian adalah tingkat produksi dengan laju peningkatan yang kecil namun berimbas pada pengrusakan agroekosistem yang begitu besar, maka dengan mempelajari agroekologi di fakultas pertanian diharapkan mahasiswa dapat mengerti pentingnya menjga agroekosistem suatu wilayah dengan tetap berorientasi pada produktifitas. Dengan mempelajari 4 sifat inti agroekologi yaitu produktifitas, stabilitas, keberlanjutan dan keseimbangan. Sifat produktivitas  dapat dijadikan tolak ukur penentuan ukuran optimal suatu agroekosistem yang disesuaikan dengan daya dukung agroekosistem wilayah tersebut, sehingga dapat dihindari tindakan pengeksploitasian agroekosistem jauh diluar batas optimal. Sehingga akan terwujud suatu kestabilan berproduksi secara konstan dari waktu ke waktu. Kestabilan berproduksi secara terus menerus tanpa menurunkan daya dukung agroekosistem merupak aplikasi sifat ke 3 yaitu Keberlanjutan. Keseluruhan aktifitas tersebut harus selalu memperhatikan keseimbangan antara  kebutuhan lingkungan, ekonomi dan sosial-budaya. Jika mahasiswa fakultas pertanian memahami benar 4 sifat inti agroekologi dan konsepnya secara menyeluruh diharapkan pertanian di Indonesia akan berangsur angsur membaik.

2.      Apa hubungan antara AgroEkologi dan Pertanian Berkelanjutan?
agroekologi berkembang sebagai ilmu yang menjadi landasan untuk merancang sistem pertanian berkelanjutan. Pertanian berhubungan dengan faktor-faktor agroekologi yaitu interaksi antara komponen biotic dan komponen abiotik. Mekanisme ekologi ditentukan oleh komposisi tanaman setra komponen abiotik disekitarnya. kesatuan sistem pertanian dan berkembangan sistem pangan dapat berdasarkan kearifan lokal, sistem pertanian  alternatif, dan pengalaman sistem pangan local. Pertanian modern,  agroekologi pertanian memiliki sift ketergantungan dan memiliki hubungan dengan pertanian berkelanjutan. Sifat pertanian modern yang monoknokultur dan adanya keanekaragaman hayati yang rendah membutuhkan pendekatan rasional mengenai konservasi lahan yang beretika dan berorientasi jangka panjang, daripada hanya orientasi pada kebutuhan sesaat.

3.      Apa hubungan antara AgroEkologi dengan Agro-landscape (Pertamanan)?
Sistem pertanian yang dikelola oleh manusia, tanaman budidaya yang di tanam akan berinteraksi dengan ekologi disekitarnya yaitu antara komposisi tanaman dengan komponen abiotik disekitarnya. Dan ekologi landscape mempelajari pengaruh pola dari beragamnya spesies yang ada dan spesies akan saling berinteraksi dengan landscape yang menjadi tempat tinggalnya, dan hubungan tersebut menjadi faktor penting untuk keberlangsungan spesies tersebut. Agrolandscape adalah kebijakan dalam penggunaan dan pengelolaan lahan, antara lain adanya ilmu mengenai agrolandscape yang digunakan untuk mempredikisi dampak buruk lingkungan dan memiliki keuntungan bagi petani yaitu untuk simulasi lahan yang cocok untuk pertaniannya. Agrolandscape mencangkup hubungan menyeluruh tentang ekologi yaitu suplai air murni, pencegahan banjir, penjagaan habitat alami, dan mendukung komunitas perkampungan. Sehingga hubungan agroekologi dengan agrolandscape dapat memberikan pandangan dan  kebijakan yang berbeda dalam penggunaan lahan sehingga dapat menjaga stabilitas produksi dan komunitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar